Senin, 25 Januari 2010

Setting Up Internet Connection Sharing

You will need to designate a Windows XP computer as the host. Anda akan perlu untuk menunjuk sebuah komputer Windows XP sebagai tuan rumah. This computer must have two network adapters, one for your internal network and one for the Internet connection. Komputer ini harus memiliki dua adapter jaringan, satu untuk jaringan internal dan satu untuk koneksi internet. Before attempting to enable ICS, verify that the host computer has a working connection to the Internet through the network card connected to the cable modem or DSL line, or on the network connection associated with the modem. Sebelum mencoba untuk mengaktifkan ICS, memverifikasi bahwa host komputer memiliki hubungan kerja ke Internet melalui kartu jaringan yang terhubung ke kabel modem atau DSL line, atau pada koneksi jaringan yang terkait dengan modem. The easiest way to enable ICS is to use the Network Setup Wizard, by following these steps: Cara termudah untuk mengaktifkan ICS adalah dengan menggunakan Network Setup Wizard, dengan mengikuti langkah-langkah ini:

1. 1.

Click Start , point to All Programs , point to Accessories, point to Communications, and then click Network Setup Wizard . Klik Mulai, arahkan ke Semua Program, arahkan ke Aksesoris, arahkan ke Komunikasi, dan kemudian klik Network Setup Wizard.

2. 2.

Click Next until you see the Select a connection method screen. Klik Next sampai Anda melihat metode sambungan Pilih layar.

3. 3.

Click This computer connects directly to the Internet , and complete the wizard to install ICS. Klik komputer ini terhubung langsung ke Internet, dan menyelesaikan wizard untuk menginstal ICS.

This method has several advantages in that the wizard automatically detects the connection to the Internet, configures Internet Connection Firewall (ICF), bridges multiple network adapters connected to your home network and creates a log of information about the configuration named nsw.log in the Windows folder. Metode ini memiliki beberapa keunggulan dalam wizard akan secara otomatis mendeteksi koneksi ke internet, mengkonfigurasi Internet Connection Firewall (ICF), jembatan beberapa adapter jaringan yang terhubung ke jaringan rumah Anda dan menciptakan log informasi tentang konfigurasi bernama nsw.log di Windows folder.

Turning on ICS manually is almost as easy as using the wizard except that you need to create the bridge for multiple network cards before enabling ICS. Mengaktifkan ICS secara manual hampir semudah menggunakan wizard kecuali bahwa Anda perlu untuk menciptakan jembatan untuk beberapa kartu jaringan sebelum mengaktifkan ICS. (See an earlier column, Building Network Bridges for more information on how to use the bridging capability in Windows XP.) Then take these steps: (Lihat kolom sebelumnya, Membangun Jaringan Jembatan untuk informasi lebih lanjut tentang cara menggunakan kemampuan bridging pada Windows XP.) Kemudian mengambil langkah-langkah ini:

1. 1.

In Control Panel , click Network and Internet Connections and then click Network Connections . Pada Control Panel, klik Network dan Internet Connections lalu klik Network Connections.

2. 2.

Click the local area network (LAN) connection or the dial-up networking connection that you want to share (that is, the one that connects to the Internet), and then, under Network Tasks, click Change settings of this connection . Klik jaringan area lokal (LAN) atau koneksi jaringan dial-up koneksi yang Anda inginkan untuk berbagi (yaitu, satu-satunya yang menghubungkan ke Internet), dan kemudian, di bawah Network Tasks, klik Ubah pengaturan sambungan ini.

3. 3.

Disable Client for Microsoft Networks and File and Print Sharing for Microsoft Networks by clearing the check boxes shown in Figure 1. Nonaktifkan Client for Microsoft Networks dan File dan Print Sharing for Microsoft Networks dengan mengosongkan kotak centang yang ditunjukkan pada Gambar 1. This step is extremely important . Langkah ini sangat penting. Never leave these items enabled for any network card that is directly connected to the Internet (see sitting duck, above). Jangan pernah meninggalkan benda-benda ini memungkinkan untuk setiap kartu jaringan yang terhubung langsung ke Internet (lihat duduk bebek, di atas).

Gambar 1

Figure 1 Gambar 1

4. 4.

Click the Advanced tab, and select the Allow other network users to connect through this computer's Internet connection check box. Klik tab Advanced, lalu pilih Izinkan pengguna jaringan lain untuk menghubungkan komputer melalui koneksi Internet kotak centang.

Gambar 2

Figure 2 Gambar 2

5. 5.

You can enable or disable the allowing of other users to control the connection—users don't need to be able to control the connection to use it. Anda dapat mengaktifkan atau menonaktifkan mengizinkan pengguna lain untuk mengontrol koneksi-pengguna tidak perlu untuk dapat mengendalikan koneksi untuk menggunakannya.

6. 6.

Under Internet Connection Firewall, select the Protect my computer and network by limiting or preventing access to this computer from the Internet check box for this network card, unless you have another firewall between the computer and the Internet. Di bawah Internet Connection Firewall, pilih Protect my computer dan jaringan dengan membatasi atau mencegah akses ke komputer ini dari Internet check box untuk kartu jaringan ini, kecuali jika Anda memiliki firewall lainnya antara komputer dan Internet. This is very important . Hal ini sangat penting.

7. 7.

Click OK , and Internet Connection Sharing will be enabled. Klik OK, dan Internet Connection Sharing akan diaktifkan.

Note : You must have administrative rights to enable ICS. Catatan: Anda harus memiliki hak administratif untuk mengaktifkan ICS. After enabling ICS, verify that Internet connectivity is still functional on the host computer before testing the client computers. Setelah mengaktifkan ICS, pastikan konektivitas internet masih berfungsi pada host komputer sebelum menguji komputer klien. Remember to leave the host computer on all the time or turn it on before the other networked computers, so the client computers can request an IP address from the host. Ingatlah untuk meninggalkan komputer host pada semua waktu atau mengaktifkannya sebelum jaringan komputer lain, sehingga komputer klien dapat meminta alamat IP dari host.

Troubleshooting ICS Troubleshooting ICS

If you have a problem with ICS, the best place to start is the Internet Connection Sharing Troubleshooter. Jika Anda memiliki masalah dengan ICS, tempat terbaik untuk memulai adalah Internet Connection Sharing Masalah. You start the Troubleshooter with the following steps: Anda memulai Masalah dengan langkah-langkah berikut:

1. 1.

Click Start , and then click Help and Support . Klik Mulai, dan kemudian klik Bantuan dan Dukungan.

2. 2.

Under Pick a Help Topic , click Fixing a problem . Pilih bawah Bantuan Topik, klik Memperbaiki masalah.

3. 3.

In the left pane, click Networking problems . Di sebelah kiri, klik Networking masalah.

4. 4.

In the right pane, click Internet Connection Sharing Troubleshooter and follow the instructions. Dalam pane kanan, klik Internet Connection Sharing Masalah dan ikuti petunjuk.

The Troubleshooter can address problems such as not being able to receive e-mail on an ICS client, the client or host computer fails to dial out or dials out without notifying you, you're unable to browse the Internet from a client or host computer, or your DSL or cable modem connection is slow. Mengatasi Masalah dapat mengatasi masalah seperti tidak dapat menerima e-mail pada suatu ICS klien, klien atau host komputer gagal untuk membuat panggilan keluar atau cepat keluar tanpa memberitahu Anda, Anda tidak dapat browsing Internet dari klien atau host komputer , atau kabel modem DSL atau koneksi lambat. However, if the Troubleshooter leaves you troubled, here are some other common problems and their solutions. Namun, jika Masalah membuat Anda bermasalah, berikut adalah beberapa masalah umum lainnya dan solusi mereka.

ICS Not Enabled ICS Tidak Diaktifkan

If you're configuring ICS manually, be sure that the internal network adapter on the host computer doesn't have Internet Connection Firewall enabled. Jika Anda mengkonfigurasi ICS secara manual, pastikan bahwa adaptor jaringan internal pada komputer host tidak memiliki Internet Connection Firewall diaktifkan. If ICF is enabled, you'll have to disable it before configuring ICS on the external adapter. Jika ICF diaktifkan, Anda harus menonaktifkannya sebelum mengkonfigurasi ICS pada adaptor eksternal. Or take the easy way and run the Network Setup Wizard, which will automatically disable ICF on home networking adapters. Atau mengambil cara yang mudah dan menjalankan Network Setup Wizard, yang akan secara otomatis menonaktifkan ICF pada adapter jaringan rumah.

Check the IP address on the external adapter to verify that it is obtaining an IP address from your ISP. Periksa alamat IP pada adaptor eksternal untuk memverifikasi bahwa itu adalah mendapatkan alamat IP dari ISP Anda. Similarly, check the IP address on the internal network adapter to verify that it is 192.168.0.1. Demikian pula, periksa alamat IP pada jaringan internal adaptor untuk memverifikasi bahwa itu adalah 192.168.0.1. If it's not, disable ICS, and then make sure the internal adapter is configured to use DCHP. Jika tidak, nonaktifkan ICS, dan kemudian pastikan adaptor internal dikonfigurasi untuk menggunakan DCHP. Then re-enable ICS. Kemudian mengaktifkan kembali ICS.

Internet Connection Sharing (ICS) automates the IP numbering task for the ICS clients on your network with the Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP) service. Internet Connection Sharing (ICS) mengotomatiskan tugas penomoran IP untuk ICS klien di jaringan anda dengan Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP) layanan. The DHCP service enables the ICS host computer to assign IP addresses to its clients automatically. Layanan DHCP memungkinkan komputer host ICS untuk memberikan alamat IP kepada klien secara otomatis. By default, when ICS is installed, the DHCP service begins supplying addresses to computers on the network. Secara default, ketika ICS terinstal, mulai layanan DHCP memasok alamat untuk komputer pada jaringan.

Cannot Print to a Network Printer after Adding ICS Tidak dapat Cetak ke Printer Jaringan setelah Menambahkan ICS

After you add Internet Connection Sharing (ICS), you discover that you can't print. Setelah Anda menambahkan Internet Connection Sharing (ICS), Anda menemukan bahwa Anda tidak dapat mencetak. This can happen because ICS uses a Class C subnet with an address range of 198.168.0.x. Hal ini dapat terjadi karena ICS menggunakan Kelas C subnet dengan rentang alamat 198.168.0.x. To solve the problem, give the printer an IP address to match the subnet of the client computers. Untuk memecahkan masalah, memberikan alamat IP printer untuk mencocokkan subnet komputer klien.

Computers on the Network Can't Connect to the Host Komputer di Jaringan Can't Connect to the Host

As part of the process of enabling ICS, the network adapter for the internal network on the host computer is set to a fixed IP address of 192.168.0.1 and a special DHCP server is enabled on that connection. Sebagai bagian dari proses yang memungkinkan ICS, adaptor jaringan untuk jaringan internal pada komputer diatur ke sebuah alamat IP tetap 192.168.0.1 dan server DHCP khusus diaktifkan pada hubungan itu.

If computers on your network can't see the ICS host, it may be because they are not enabled to use DHCP. Jika komputer di jaringan anda tidak dapat melihat ICS tuan rumah, mungkin karena mereka tidak memungkinkan untuk menggunakan DHCP. Check to see if DHCP is enabled on the client computer: Periksa untuk melihat apakah DHCP diaktifkan pada komputer klien:

1. 1.

In Control Panel , click Network and Internet Connections , and then click Network Connections . Pada Control Panel, klik Network dan Internet Connections, kemudian klik Network Connections.

2. 2.

Right-click the connection icon, and then click Properties . Klik kanan ikon sambungan, dan kemudian klik Properties.

3. 3.

Highlight Internet Protocol (TCP/IP) , and then click Properties . Sorot Internet Protocol (TCP / IP), dan kemudian klik Properties.

4. 4.

On the General tab, if an IP address is specified, select the option Obtain an IP address automatically . Pada tab General, jika alamat IP yang ditentukan, pilih pilihan Mendapatkan alamat IP secara otomatis.

If a client computer has DHCP enabled and still can't see the host computer, try rebooting the client. Jika komputer klien DHCP diaktifkan dan masih tidak dapat melihat komputer host, coba reboot klien. Make sure that there are no other DHCP providers on the network, such as an Internet gateway device. Pastikan bahwa tidak ada lain penyedia DHCP pada jaringan, seperti perangkat gateway Internet. Any such device should be on the outside segment of the network—between the host computer and the Internet, not between the host computer and the internal network. Perangkat tersebut harus pada segmen di luar jaringan-antara host komputer dan Internet, bukan antara host

Kamis, 21 Januari 2010



MikroTik RouterOS™, merupakan sistem operasi Linux base yang diperuntukkan sebagai network router. Didesain untuk memberikan kemudahan bagi penggunanya. Administrasinya bisa dilakukan melalui Windows Application (WinBox). Selain itu instalasi dapat dilakukan pada Standard komputer PC (Personal Computer). PC yang akan dijadikan router mikrotik pun tidak memerlukan resource yang cukup besar untuk penggunaan standard, misalnya hanya sebagai gateway. Untuk keperluan beban yang besar (network yang kompleks, routing yang rumit) disarankan untuk mempertimbangkan pemilihan
resource PC yang memadai.
Sejarah MikroTik RouterOS
MikroTik adalah sebuah perusahaan kecil berkantor pusat di Latvia, bersebelahan dengan Rusia. Pembentukannya diprakarsai oleh John Trully dan Arnis Riekstins. John Trully adalah seorang berkewarganegaraan Amerika yang berimigrasi ke Latvia. Di Latvia ia bejumpa dengan Arnis, Seorang darjana Fisika dan Mekanik sekitar tahun 1995.
John dan Arnis mulai me-routing dunia pada tahun 1996 (misi MikroTik adalah me-routing seluruh dunia). Mulai dengan sistem Linux dan MS-DOS yang dikombinasikan dengan teknologi Wireless-LAN (WLAN) Aeronet berkecepatan 2 Mbps di Moldova, negara tetangga Latvia, baru kemudian melayani lima pelanggannya di Latvia.
Prinsip dasar mereka bukan membuat Wireless ISP (W-ISP), tetapi membuat program router yang handal dan dapat dijalankan diseluruh dunia. Latvia hanya merupakan tempat eksperimen John dan Arnis, karena saat ini mereka sudah membantu negara-negara lain termasuk Srilanka yang melayani sekitar 400 pengguna.
Linux yang pertama kali digunakan adalah Kernel 2.2 yang dikembangkan secara bersama-sama denag bantuan 5-15 orang staff Research and Development (R&D) MikroTik yang sekarang menguasai dunia routing di negara-negara berkembang. Menurut Arnis, selain staf di lingkungan MikroTik, mereka juga merekrut tenega-tenaga lepas dan pihak ketiga yang dengan intensif mengembangkan MikroTik secara marathon.

JENIS-JENIS MIKROTIK
1.MikroTik RouterOS yang berbentuk software yang dapat di-download di www.mikrotik.com. Dapat diinstal pada kompuetr rumahan (PC).
2.BUILT-IN Hardware MikroTik dalam bentuk perangkat keras yang khusus dikemas dalam board router yang didalamnya sudah terinstal MikroTik RouterOS.

FITUR-FITUR MIKROTIK
1.Address List : Pengelompokan IP Address berdasarkan nama
2.Asynchronous : Mendukung serial PPP dial-in / dial-out, dengan otentikasi CHAP, PAP, MSCHAPv1 dan MSCHAPv2, Radius, dial on demand, modem pool hingga 128 ports.
3.Bonding : Mendukung dalam pengkombinasian beberapa antarmuka ethernet ke dalam 1 pipa pada koneksi cepat.

- Bridge : Mendukung fungsi bridge spinning tree, multiple bridge interface, bridging firewalling.
- Data Rate Management : QoS berbasis HTB dengan penggunaan burst, PCQ, RED, SFQ, FIFO queue, CIR, MIR, limit antar peer to peer
- DHCP : Mendukung DHCP tiap antarmuka; DHCP Relay; DHCP Client, multiple network DHCP; static and dynamic DHCP leases.
- Firewall dan NAT : Mendukung pemfilteran koneksi peer to peer, source NAT dan destination NAT. Mampu memfilter berdasarkan MAC, IP address, range port, protokol IP, pemilihan opsi protokol seperti ICMP, TCP Flags dan MSS.
- Hotspot : Hotspot gateway dengan otentikasi RADIUS. Mendukung limit data rate, SSL ,HTTPS.
- IPSec : Protokol AH dan ESP untuk IPSec; MODP Diffie-Hellmann groups 1, 2, 5; MD5 dan algoritma SHA1 hashing; algoritma enkirpsi menggunakan DES, 3DES, AES-128, AES-192, AES-256; Perfect Forwarding Secresy (PFS) MODP groups 1, 2,5

1. ISDN : mendukung ISDN dial-in/dial-out. Dengan otentikasi PAP, CHAP, MSCHAPv1 dan MSCHAPv2, Radius. Mendukung 128K bundle, Cisco HDLC, x751, x75ui, x75bui line protokol.
2. M3P : MikroTik Protokol Paket Packer untuk wireless links dan ethernet.
3. MNDP : MikroTik Discovery Neighbour Protokol, juga mendukung Cisco Discovery Protokol (CDP).
4. Monitoring / Accounting : Laporan Traffic IP, log, statistik graph yang dapat diakses melalui HTTP.
5. NTP : Network Time Protokol untuk server dan clients; sinkronisasi menggunakan system GPS.
6. Poin to Point Tunneling Protocol : PPTP, PPPoE dan L2TP Access Consentrator; protokol otentikasi menggunakan PAP, CHAP, MSCHAPv1, MSCHAPv2; otentikasi dan laporan Radius; enkripsi MPPE; kompresi untuk PPoE; limit data rate.
7. Proxy : Cache untuk FTP dan HTTP proxy server, HTTPS proxy; transparent proxy untuk DNS dan HTTP; mendukung protokol SOCKS; mendukung parent proxy; static DNS.
8. Routing : Routing statik dan dinamik; RIP v1/v2, OSPF v2, BGP v4.
9. SDSL : Mendukung Single Line DSL; mode pemutusan jalur koneksi dan jaringan.
10.Simple Tunnel : Tunnel IPIP dan EoIP (Ethernet over IP).
11.SNMP : Simple Network Monitoring Protocol mode akses read-only.
12.Synchronous : V.35, V.24, E1/T1, X21, DS3 (T3) media ttypes; sync-PPP, Cisco HDLC; Frame Relay line protokol; ANSI-617d (ANDI atau annex D) dan Q933a (CCITT atau annex A); Frame Relay jenis LMI.
13.Tool : Ping, Traceroute; bandwidth test; ping flood; telnet; SSH; packet sniffer; Dinamik DNS update.
14.UPnP : Mendukung antarmuka Universal Plug and Play.
15.VLAN : Mendukung Virtual LAN IEEE 802.1q untuk jaringan ethernet dan wireless; multiple VLAN; VLAN bridging.
16.VoIP : Mendukung aplikasi voice over IP.
17.VRRP : Mendukung Virtual Router Redudant Protocol.
18.WinBox : Aplikasi mode GUI untuk meremote dan mengkonfigurasi MikroTik RouterOS.

fungsi-fungsi:

mikrotik =
fungsinya buat membagi koneksi ke beberapa pc... dan untuk gateway juga firewall


winbox =
tools untuk rubah setingan dan policy di mesin mikrotik


DUde=
tools untuk pantau jaringan ... bisa difungsikan ke network lain meskipun tidak menggunakan mikrotik untuk server nya

Cara Instalasi Mikrotik Server


Langkah awal untuk menginstall router ini adalah dengan tersenyum, bercanda dulu dengan rekan-rekan, berguyon ria sampe ketawa keras hingga akhirnya teriak dengan kencang sebanyak 100 kali “INI SANGAT MUDAHHHHHHHHHH” hehehehe
Setelah berbagai keruwetan pada wireless, kini tiba saatnya kita meng utak atik servernya, disisi jaylangkung.com menggunakan mikrotik untuk manajemen bandwidth serta routernya.
Disini akan di bahas manajemen bandwidth dari speedy, jadi dari modem ADSL turun kabel RJ45 kmudian masuk ke LAN CARD komputer yang telah di install mikrotik

Alasannya karena sangat mudah di gunakan, dan spek komputer yang di butuh kan juga bersahabat.

Ok langsung saja proses instalasinya.

Pertama kali yang harus di siapkan adalah komputer server minimal dengan spesifikasi :
prosesor PII
Memory 128
NIC (LANCARD) 2 buah
Hardisk minimal 1giga
CDroom

  1. Mulailah mendownload mikrotiknya, download ISO nya disini : http://www.mikrotik.co.id/getfile.php?nf=mikrotik-3.4.iso
  2. Kemudian bakar di CD, burning Image
  3. Setelah itu, masukkan cd yang tadi telah terisi mikrotik kedalam komputer server kemudian hidupin komputer tersebut.
  4. Tunggu hingga pada komputer muncul seperti dibawah ini :
  5. Photobucket

  6. 5.Setelah itu tekan tombol ‘a’ (tanpa petik) untuk meng-install semua fasilitas yang terdapat pada mikrotik
    6.Biarkan saja porses berjalan, karena instalasi sedang berlangsung, mulai dari formating disk hingga proses selesai instalasi, jika muncul tampilan seperti di bawah ini maka instalasi telah selesai.
  7. 7.Setelah proses selesai, download lah tool bawaan mikrotik, (winbox) bisa di download disini :
  8. http://www.mikrotik.co.id/getfile.php?nf=winbox-2.2.11.exe

  9. Setelah itu tancapkan kabel dari modem ADSL ke lancard satu pada komputer yang telah di install mikrotik
  10. Kemudian LanCard kedua ke sebuah HUB / swicth untuk jaringan lokal.
  11. Instalasi telah selesai dilakukan, sekarang remote komputer server yang telah di instalasi di atas dengan winbox yang telah kita download, dengan menggunakan komputer lain
  12. 11. Pilih router yang tadi kita install, default identity nya mikrotik, username admin, password kosong
  13. Pilih menu Interface, jika telah berjalan dengan benar, maka akan muncul 2 buah interface lancard.
  14. Double Klik pada salah interface yang merujuk ke lokal dan beri nama Lokal
  15. .Dengan cara yang sama, Interface yang merujuk ke modem beri nama Publik
  16. Setelah itu, pilih menu IP address
  17. Muncul Tampilan seperti i bawah ini, kemudian tekan tombol plus + di pojok kiri nya
  18. Tambahkan Ip addressnya, misal
    IP modem Speedy 192.168.1.1, maka IP pada mikrotik : 192.168.1.2/24 dan berinama
  19. kemudian tekan tombol plus + di pojok kiri nya, kmudian tambahkan IP address nya Lancard Satunya lagi :
    misalnya Ip pada lokal 10.10.10.1, maka masukkan IP address 10.10.10.1/27, angka /27 untuk 30 host IP, anda bisa mempelajarinya lebih lanjut tentang konsep subnetting disini :
    Konsep dasar IP address : http://www.forummikrotik.com/beginner-installation/153-konsep-dasar-ip-address.html
    Konsep Subneting : http://www.forummikrotik.com/beginner-installation/155-konsep-subnetting-siapa-takut.html

  20. setelah itu pilih IP dan kemudian pilih sub Menu Routes
  21. Kmudian masukkan IP gateway nya, dengan cara menekan tombol plus + di pojok kiri nya yaitu IP dari Modem 192.168.1.1, kmudian tekan tombol OK
  22. Setelah semua langkah di atas selesai, langkah selanjutnya adalah mengisi DNS dengan cara pilih menu IP > DNS
  23. Pilih Setting dan masukkan IP dns, dengan primary DNS 202.134.1.10 (default speedy) yang kedua secondary DNS 202.134.0.155 (DNS speedy)
  24. Setelah selesai tahap akhir yang anda harus lakukan, yaitu membuat rule untuk bisa di pergunakan secara lokal. Tahap ini sangat penting, dimana komunikasi lancard 1 dengan lancard 2 diletakkan disini. Inti dari setting diatas ada pada tahap ini, maka jangan sampe kliru.
  25. Pilih IP > Firewall > NAT > General
  26. Chain = srcnat, Out interface = Publik (interface tadi yang telah kita beri nama publik) kmudian pilih action = masquerade kemudian tekan tombol OK untuk mengakhirinya
  27. Lakukan restart pada router dengan cara menekan New Terminal , kmudian menggetikkan script system reboot, dan tekan Y
  28. 26.Setelah selesai restart lakukan pengecekan dangan cara ping, masuk pada New terminal ping pada gateway 192.168.1.1, ping pada DNS 202.134.1.10, kalo terjadi replay brarti router udah OK
    [admin@rt/rw] > ping 202.134.1.10
    202.134.1.10 64 byte ping: ttl=60 time=60 ms
    202.134.1.10 64 byte ping: ttl=60 time=62 ms
    202.134.1.10 64 byte ping: ttl=60 time=80 ms
    202.134.1.10 64 byte ping: ttl=60 time=77 ms
    202.134.1.10 64 byte ping: ttl=60 time=77 ms
    8 packets transmitted, 8 packets received, 0% packet loss
    round-trip min/avg/max = 60/73.5/80 ms
    [admin@rt/rw_2] >

  29. Jika terjadi Riquest Time Out, brarti anda tinjau ulang pada router anda atau pada lancard anda, atau pada modem anda, atau pada koneksi anda dengan speedy
    28.Sekarang instalasi bisa di katakan telah selesai, tinggal meneruskan IP ke semua client dimulai dari 10.10.10.2 dan seterusnya hingga 10.10.10.30 karena subnet yang kita buat tadi 30 host

Setting IP Address, Gateway & Name server

IP Address
Bentuk perintah konfigurasi
ip address add address={ ip address / netmask }
interface={ nama interface, ether1 atau ether2 bila ada 2 network card }
Contoh konfigurasi :
Perintah ip address print adalah untuk melihat hasil dari konfigurasi.

Gateway
Bentuk perintah konfigurasi :
ip route add gateway={ ip gateway }
Contoh konfigurasi :
Modul mikrotik router Os
Perintah ip route print adalah untuk melihat routing table.

Name Server
Bentuk perintah konfigurasi :
ip dns set primary-dns={ dns utama }
seconday-dns={ dns ke dua }
Contoh konfigurasi :
Perintah ip dns print adalah untuk melihat hasil dari konfigurasi dns.

Senin, 18 Januari 2010

pengertian wireless dan fungsinya

Arti istilah Wireless LAN dianggap berkaitan erat dengan pengertian berikut

Jaringan komputer yang terhubung melalui tanpa kabel. Local Area Network dari komputer dan peralatan lainnya yang berkomunikasi lewat sinyal radio atau gelombang cahaya. Sistem ini berguna apabila penyambungan lewat koneksi kabel atau serat optik cukup mahal atau untuk aplikasi koneksi bergerak. Teknologi komunikasi data dengan tidak menggunakan kabel untuk menghubungkan antara klien dan server. Secara umum teknologi Wireless LAN hampir sama dengan teknologi jaringan komputer yang menggunakan kabel (Wire LAN atau Local Area Network). Teknologi Wireless LAN ada yang menggunakan frekuensi radio untuk mengirim dan menerima data yang tentunya mengurangi kebutuhan atau ketergantungan hubungan melalui kabel. Akibatnya pengguna mempunyai mobilitas atau fleksibilitas yang tinggi dan tidak tergantung pada suatu tempat atau lokasi. Teknologi Wireless LAN juga memungkinkan untuk membentuk jaringan komputer yang mungkin tidak dapat dijangkau oleh jaringan komputer yang menggunakan kabel

Fungsi Router



Router adalah sebuah alat jaringan komputer yang mengirimkan paket data melalui sebuah jaringan atau Internet
menuju tujuannya, melalui sebuah proses yang dikenal sebagai routing. Proses routing terjadi pada lapisan 3 (Lapisan
jaringan seperti Internet Protocol) dari stack protokol tujuh-lapis OSI.
Router berfungsi sebagai penghubung antar dua atau lebih jaringan untuk meneruskan data dari satu jaringan ke
jaringan lainnya. Router berbeda dengan switch. Switch merupakan penghubung beberapa alat untuk membentuk suatu
Local Area Network (LAN).



Sebagai ilustrasi perbedaan fungsi dari router dan switch adalah switch merupakan suatu jalanan, dan router merupakan
penghubung antar jalan. Masing-masing rumah berada pada jalan yang memiliki alamat dalam suatu urutan tertentu.
Dengan cara yang sama, switch menghubungkan berbagai macam alat, dimana masing-masing alat memiliki alamat IP
sendiri pada sebuah LAN.

Router sangat banyak digunakan dalam jaringan berbasis teknologi protokol TCP/IP, dan router jenis itu disebut juga
dengan IP Router. Selain IP Router, ada lagi AppleTalk Router, dan masih ada beberapa jenis router lainnya. Internet
merupakan contoh utama dari sebuah jaringan yang memiliki banyak router IP. Router dapat digunakan untuk
menghubungkan banyak jaringan kecil ke sebuah jaringan yang lebih besar, yang disebut dengan internetwork, atau
untuk membagi sebuah jaringan besar ke dalam beberapa subnetwork untuk meningkatkan kinerja dan juga
mempermudah manajemennya. Router juga kadang digunakan untuk mengoneksikan dua buah jaringan yang
menggunakan media yang berbeda (seperti halnya router wireless yang pada umumnya selain ia dapat menghubungkan
komputer dengan menggunakan radio, ia juga mendukung penghubungan komputer dengan kabel UTP), atau berbeda
arsitektur jaringan, seperti halnya dari Ethernet ke Token Ring.

Router juga dapat digunakan untuk menghubungkan LAN ke sebuah layanan telekomunikasi seperti halnya
telekomunikasi leased line atau Digital Subscriber Line (DSL). Router yang digunakan untuk menghubungkan LAN ke
sebuah koneksi leased line seperti T1, atau T3, sering disebut sebagai access server. Sementara itu, router yang
digunakan untuk menghubungkan jaringan lokal ke sebuah koneksi DSL disebut juga dengan DSL router. Router-router
jenis tersebut umumnya memiliki fungsi firewall untuk melakukan penapisan paket berdasarkan alamat sumber dan
alamat tujuan paket tersebut, meski beberapa router tidak memilikinya. Router yang memiliki fitur penapisan paket
disebut juga dengan packet-filtering router. Router umumnya memblokir lalu lintas data yang dipancarkan secara
broadcast sehingga dapat mencegah adanya broadcast storm yang mampu memperlambat kinerja jaringan.


Konfigurasi Wireless Access Point

Date

Ada dua buah perangkat wireless, satu buah jenis wireless Access Point (AP) dan sebuah lagi Wireless Cable/DSL Router. Kedua perangkat ini sudah lama tidak difungsikan secara optimal, langsung saja timbul rasa penasaran untuk melakukan konfigurasi AP. Model dan merk perangkat wireless tidak disebutkan, karena tidak dapat fee dari vendor dan memungkinkan exploitasi menjadi lebih mudah oleh pengakses ilegal yang ada di area sekitar kantor he.. he..

Konfigurasi pertama dilakukan terhadap AP, ada passwordnya, password default telah berganti, tidak perlu bertanya ke konfigurator sebelumnya, cari cara untuk melakukan reset ke default factory setting di google.com, dapat beberapa informasi dari forum/milis, setelah dicoba akhirnya konfigurasi AP kembali ke setting awal.

Interface untuk mengatur setting AP dilakukan dengan memasukkan alamat IP perangkat AP melalui browser, beberapa konfigurasi dilakukan, diantaranya dengan:

  1. Mengatur supaya AP dapat berfungsi sebagai DHCP server
  2. Mencoba fitur Wired Equivalent Privacy (WEP) dan Wi-Fi Protected Access (WPA)
  3. Mengatur akses berdasarkan MAC Address device pengakses
  4. dsb

Beberapa konfigurasi yang dibuat tidak bekerja dengan baik, misalnya meski DHCP server telah diatur, AP tidak memberikan IP sesuai dengan alokasi yang ditentukan.

Upgade Firmware

Biasanya perangkat yang mempunyai firmware semacam AP akan menyediakan upgrade firmware untuk melakukan perbaikan, bahkan dengan upgrade firmware akan ada fungsi tambahan atau baru. Langsung saja cari firmware terbaru untuk AP di website vendor. Ternyata sudah ada beberapa release terhadap firmware lama yang ada di AP, download firmware versi terakhir. Firmware yang di download berbentuk file executable, jalankan file tersebut akan melakukan decompress dan menghasilkan file README dan firmware update.

Proses upgrade dapat dilakukan secara mudah, yaitu langsung dilakukan melalui browser, masukkan file firmware update, kemudian klik sumbit, dalam waktu kurang dari satu menit proses upgrade selesai dan firmware baru langsung terpasang. Reset ke default factory setting dilakukan sesuai rekomendasi Vendor yang ada di file README.

Upgrade firmware memberikan hasil yang sangat memuaskan, yaitu DHCP server dapat berfungsi dengan baik dan tersedianya fasilitas tambahan/baru yaitu perangkat wireless sekarang fungsinya menjadi tiga jenis:

  1. Access Point (fungsi default)
  2. Client Bridge Mode
  3. Repeater Mode

AP dan Komputer Server
Saat ini AP telah berfungsi dengan baik dan benar, selanjutnya ada keinginan untuk menyiapkan sebuah komputer untuk dijadikan sebuah server yang akan menyediakan fungsi untuk:

  1. Pengelolaan user
  2. Pengelolaan akses
  3. Proxy dan Firewall
  4. Pengelolaan authentifikasi
  5. Mencatat log/history akses
  6. Menyediakan fitur billing




Beberapa fungsi dari kabel straight:

  • Untuk menghubungkan antara PC ke hub
  • Untuk menghubungkan antara PC ke switch
  • Untuk menghubungkan antara switch ke router
  • Untuk menghubungkan antara hub ke router

cable_diagram_straight



Fungsi dari kabel cross over:

  • Untuk menghubungkan PC ke PC
  • Untuk menghubungkan hub ke hub
  • Untuk menghubungkan switch ke switch
  • Untuk menghubungkan hub ke switch

cable_diagram_cross

2. topologi jaringan & penjelasan

TOPOLOGI JARINGAN KOMPUTER


Topologi menggambarkan struktur dari suatu jaringan atau bagaimana sebuah jaringan didesain. Pola ini sangat erat kaitannya dengan metode access dan media pengiriman yang digunakan. Topologi yang ada sangatlah tergantung dengan letak geofrapis dari masing-masing terminal, kualitas kontrol yang dibutuhkan dalam komunikasi ataupun penyampaian pesan, serta kecepatan dari pengiriman data. Dalam definisi topologi terbagi menjadi dua, yaitu topologi fisik (physical topology) yang menunjukan posisi pemasangan kabel secara fisik dan topologi logik (logical topology) yang menunjukan bagaimana suatu media diakses oleh host.
Adapun topologi fisik yang umum digunakan dalam membangun sebuah jaringan adalah :

Point to Point (Titik ke-Titik).
Jaringan kerja titik ketitik merupakan jaringan kerja yang paling sederhana tetapi dapat digunakan secara luas. Begitu sederhananya jaringan ini, sehingga seringkali tidak dianggap sebagai suatu jaringan tetapi hanya merupakan komunikasi biasa. Dalam hal ini, kedua simpul mempunyai kedudukan yang setingkat, sehingga simpul manapun dapat memulai dan mengendalikan hubungan dalam jaringan tersebut. Data dikirim dari satu simpul langsung kesimpul lainnya sebagai penerima, misalnya antara terminal dengan CPU.

Star Network (Jaringan Bintang).
Dalam konfigurasi bintang, beberapa peralatan yang ada akan dihubungkan kedalam satu pusat komputer. Kontrol yang ada akan dipusatkan pada satu titik, seperti misalnya mengatur beban kerja serta pengaturan sumber daya yang ada. Semua link harus berhubungan dengan pusat apabila ingin menyalurkan data kesimpul lainnya yang dituju. Dalam hal ini, bila pusat mengalami gangguan, maka semua terminal juga akan terganggu. Model jaringan bintang ini relatif sangat sederhana, sehingga banyak digunakan oleh pihak per-bank-kan yang biasanya mempunyai banyak kantor cabang yang tersebar diberbagai lokasi. Dengan adanya konfigurasi bintang ini, maka segala macam kegiatan yang ada di-kantor cabang dapatlah dikontrol dan dikoordinasikan dengan baik. Disamping itu, dunia pendidikan juga banyak memanfaatkan jaringan bintang ini guna mengontrol kegiatan anak didik mereka.
Kelebihan
· Kerusakan pada satu saluran hanya akan mempengaruhi jaringan pada saluran tersebut dan station yang terpaut.
· Tingkat keamanan termasuk tinggi.
· Tahan terhadap lalu lintas jaringan yang sibuk.
· Penambahan dan pengurangan station dapat dilakukan dengan mudah.
Kekurangan
· Jika node tengah mengalami kerusakan, maka maka seluruh jaringan akan terhenti.
Penanganan
· Perlunya disiapkan node tengah cadangan.

Gambar 3.1 Topologi jaringan bintang

Ring Networks (Jaringan Cincin)
Pada jaringan ini terdapat beberapa peralatan saling dihubungkan satu dengan lainnya dan pada akhirnya akan membentuk bagan seperti halnya sebuah cincin. Jaringan cincin tidak memiliki suatu titik yang bertindak sebagai pusat ataupun pengatur lalu lintas data, semua simpul mempunyai tingkatan yang sama. Data yang dikirim akan berjalan melewati beberapa simpul sehingga sampai pada simpul yang dituju. Dalam menyampaikan data, jaringan bisa bergerak dalam satu ataupun dua arah. Walaupun demikian, data yang ada tetap bergerak satu arah dalam satu saat. Pertama, pesan yang ada akan disampaikan dari titik ketitik lainnya dalam satu arah. Apabila ditemui kegagalan, misalnya terdapat kerusakan pada peralatan yang ada, maka data yang ada akan dikirim dengan cara kedua, yaitu pesan kemudian ditransmisikan dalam arah yang berlawanan, dan pada akhirnya bisa berakhir pada tempat yang dituju. Konfigurasi semacam ini relative lebih mahal apabila dibanding dengan konfigurasi jaringan bintang. Hal ini disebabkan, setiap simpul yang ada akan bertindak sebagai komputer yang akan mengatasi setiap aplikasi yang dihadapinya, serta harus mampu membagi sumber daya yang dimilikinya pada jaringan yang ada. Disamping itu, sistem ini lebih sesuai digunakan untuk sistem yang tidak terpusat (decentralized-system), dimana tidak diperlukan adanya suatu prioritas tertentu.

Gambar 8.2 Topologi jaringan cincin

Tree Network (Jaringan Pohon)
Pada jaringan pohon, terdapat beberapa tingkatan simpul (node). Pusat atau simpul yang lebih tinggi tingkatannya, dapat mengatur simpul lain yang lebih rendah tingkatannya. Data yang dikirim perlu melalui simpul pusat terlebih dahulu. Misalnya untuk bergerak dari komputer dengan node-3 kekomputer node-7 seperti halnya pada gambar, data yang ada harus melewati node-3, 5 dan node-6 sebelum berakhir pada node-7. Keungguluan jaringan model pohon seperti ini adalah, dapat terbentuknya suatu kelompok yang dibutuhkan pada setiap saat. Sebagai contoh, perusahaan dapat membentuk kelompok yang terdiri atas terminal pembukuan, serta pada kelompok lain dibentuk untuk terminal penjualan. Adapun kelemahannya adalah, apabila simpul yang lebih tinggi kemudian tidak berfungsi, maka kelompok lainnya yang berada dibawahnya akhirnya juga menjadi tidak efektif. Cara kerja jaringan pohon ini relatif menjadi lambat

Gambar 8.3 Topologi jaringan pohon

Bus Network
Konfigurasi lainnya dikenal dengan istilah bus-network, yang cocok digunakan untuk daerah yang tidak terlalu luas. Setiap komputer (setiap simpul) akan dihubungkan dengan sebuah kabel komunikasi melalui sebuah interface. Setiap komputer dapat berkomunikasi langsung dengan komputer ataupun peralatan lainnya yang terdapat didalam network, dengan kata lain, semua simpul mempunyai kedudukan yang sama. Dalam hal ini, jaringan tidak tergantung kepada komputer yang ada dipusat, sehingga bila salah satu peralatan atau salah satu simpul mengalami kerusakan, sistem tetap dapat beroperasi. Setiap simpul yang ada memiliki address atau alam sendiri. Sehingga untuk meng-access data dari salah satu simpul, user atau pemakai cukup menyebutkan alamat dari simpul yang dimaksud. Keunggulan topologi Bus adalah pengembangan jaringan atau penambahan workstation baru dapat dilakukan dengan mudah tanpa mengganggu workstation lain. Kelemahan dari topologi ini adalah bila terdapat gangguan di sepanjang kabel pusat maka keseluruhan jaringan akan mengalami gangguan.

Gambar 8.4 Topologi jaringan bus

Plex Network (Jaringan Kombinasi)
Merupakan jaringan yang benar-benar interaktif, dimana setiap simpul mempunyai kemampuan untuk meng-access secara langsung tidak hanya terhadap komputer, tetapi juga dengan peralatan ataupun simpul yang lain. Secara umum, jaringan ini mempunyai bentuk mirip dengan jaringan bintang. Organisasi data yang ada menggunakan de-sentralisasi, sedang untuk melakukan perawatan, digunakan fasilitas sentralisasi.

Gambar 8.5 Topologi jaringan kombinasi

Topologi Logik pada umumnya terbagi mejadi dua tipe, yaitu :
a. Topologi Broadcast
Secara sederhana dapat digambarkan yaitu suatu host yang mengirimkan data kepada seluruh host lain pada media jaringan.
b. Topologi Token Passing
Mengatur pengiriman data pada host melalui media dengan menggunakan token yang secara teratur berputar pada seluruh host. Host hanya dapat mengirimkan data hanya jika host tersebut memiliki token. Dengan token ini, collision dapat dicegah.

pengertian jaringan

Pengertian Jaringan komputer LAN


LAN dapat definisikan sebagai network atau jaringan sejumlah system komputer yang lokasinya terbatas didalam satu gedung, satu kompleks gedung atau suatu kampus dan tidak menggunakan media fasilitas komunikasi umum seperti telepon, melainkan pemilik dan pengelola media komunikasinya adalah pemilik LAN itu sendiri. Dari definisi diatas dapat kita ketahui bahwa sebuah LAN dibatasi oleh lokasi secara fisik. Adapun penggunaan LAN itu sendiri mengakibatkan semua komputer yang terswitching dalam jaringan dapat bertukar data atau dengan kata lain berswitchingan. Kerjasama ini semakin berkembang dari hanya pertukaran data hingga penggunaan peralatan secara bersama. LAN yang umumnya menggunakan switch, akan mengikuti prinsip kerja switch itu sendiri. Dalam hal ini adalah bahwa switch tidak memiliki pengetahuan tentang alamat tujuan sehingga penyampaian data secara broadcast, dan juga karena switch hanya memiliki satu domain collision sehingga bila salah satu port sibuk maka port-port yang lain harus menunggu, akan tatapi switch sekarang sudah jarang digunakan, karena banyak kekurangannya, sekarang switch diganti dengan switch yang lebih bagus di bandingkan dengan dengan switch, dari perinsip kerjanyapun tidak banyak malakukan broadcast.


Manfaat yang didapat dalam membangun jaringan komputer, yaitu :

1. Sharing resources

Sharing resources bertujuan agar seluruh program, peralatan atau peripheral lainnya dapat dimanfaatkan oleh setiap orang yang ada pada jaringan komputer tanpa terpengaruh oleh lokasi maupun pengaruh dari pemakai.

2. Media Komunikasi

Jaringan komputer memungkinkan terjadinya komunikasi antar pengguna, baik untuk teleconference maupun untuk mengirim pesan atau informasi yang penting lainnya.

3. Integrasi Data

Jaringan komputer dapat mencegah ketergantungan pada komputer pusat, karena setiap proses data tidak harus dilakukan pada satu komputer saja, melainkan dapat didistribusikan ke tempat lainnya. Oleh sebab inilah maka dapat terbentuk data yang terintegrasi yang memudahkan pemakai untuk memperoleh dan mengolah informasi setiap saat.

4. Pengembangan dan Pemeliharaan

Pengembangan peralatan dapat dilakukan dengan mudah dan menghemat biaya, karena setiap pembelian komponen seperti printer, maka tidak perlu membeli printer sejumlah komputer yang ada tetapi cukup satu buah karena printer itu dapat digunakan secara bersama – sama. Jaringan komputer juga memudahkan pemakai dalam merawat harddisk dan peralatan lainnya, misalnya untuk memberikan perlindungan terhadap serangan virus maka pemakai cukup memusatkan perhatian pada harddisk yang ada pada komputer pusat.

5. Keamanan Data

Sistem Jaringan Komputer dapat memberikan perlindungan terhadap data. Karena pemberian dan pengaturan hak akses kepada para pemakai, serta teknik perlindungan terhadap harddisk sehingga data mendapatkan perlindungan yang efektif.

6. Sumber Daya Lebih Efisien dan Informasi Terkini

Dengan pemakaian sumber daya secara bersama – sama, akan mendapatkan hasil yang maksimal dan kualitas yang tinggi. Selain itu data atau informasi yang diakses selalu terbaru, karena setiap ada perubahan yang terjadi dapat segera langsung diketahui oleh setiap pemakai.